PROBLEMA PLURALISME DUNIA DI TENGAH PANDEMI

PROBLEMA PLURALISME DUNIA DI TENGAH PANDEMI
Penulis : Rizky Ahmad Fahrezi


Biodata penulis 
Penulis bernama Rizky Ahmad Fahrezi , lahir pada tanggal 24 April tahun 2000, alamat desa Birowo kecamatan Binangun Kabupaten Blitar Provinsi Jawa timur. Sekarang masih ber status sebagai mahasiswa aktif di kampus IAIN Tulungagung, penulis berdomisili di pesantren Al-Bidayah Plosokandang kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung. Penulis kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Tulungagung.

Isi Bahasan 

Pluralisme  berasal  dari kata plural dan isme, plural berarti banyak dan isme  berarti paham. Jadi Pluralisme adalah  suatu paham yang mengungkapkan bahwa realitas atau kenyataaan dalam dunia terdiri dari banyak substansi. Dalam perspektif ilmu sosial Pluralisme adalah suatu hal fitrah dalam kehidupan dimana seluruh makhluk yang hidup dunia terdiri beragam macam perbedaan yang nantinya akan membuat mereka bisa bertahan hidup karena dari situlah mereka akan membuat berbagai kesepakatan bersama sebagai aturan dan norma. Sedang dalam teori konflik memandang bahwa seluruh mahkluk dengan segala perbedaan akan terus bertahan hidup dengan adanya konflik, karena memang keharmonisan masyarakat adalah tujuan utama dari suatu kehidupan, dan keharmonisan akan bisa dicapai jika masyarakatnya bersatu dalam segala perbedaan. Pluralisme adalah paham atau sikap terhadap keadaan majemuk banyak dalam segala hal diantaranya sosial, budaya, politik, dan agama.Pluralisme merupakan lanjutan dari istilah toleransi, toleransi merupakan bentuk tenggang rasa antar sesama manusia yang di latar belakangi oleh segala perbedaan.
Problema dari seluruh problema pada saat ini yang telah kita ketahui bersama yaitu kita sama-sama melawan musuh yang tak kasat mata namun mematikan, dialah virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19, dengan mewabahnya virus ini di seluruh dunia memberikan dampak yang sangat besar bagi segala komponen dan sektor-sektor kehidupan,  baik ekonomi, politik, pendidkan, sosial budaya, kecenderungan masyarakat, paradigma masyarakat, bahkan sampai unsur nonmanusia pun ikut terdampak (hewan, tumbuhan, iklim dll.). Pandemi covid-19 ini dengan begitu superior  nya meluluh lantakkan dunia bak sebuah negara yang sangat overpower menyerbu dengan jutaan rudal nuklir ke dara dunia kita, dunia kalang kabut, dunia bergejolak, dunia berduka, bahkan negara se superior Amerika dibuat kewalahan olehnya,  begitu besarnya dampak yang diberikan sa``mpai-sampai si corona ini menimbulkan berbagai perpecahan di berbagai belahan dunia karena beragam  kepentingan, beragam  ideologi, beragam visi misi, dan beragam ambisi yang berbeda-beda, disinilah permasalahan besar yang sesungguhnya terjadi disamping wabah ini. Konflik akibat perbedaan tersebut telah kita ketahui saat ini bagaimana memanasnya  konflik antara Amerika serikat dengan China, mereka adalah dua negara yang paling superior dunia, dengan segudang pengaruh terhadap  dunia, ibarat apabila dua negara ini bergerak dunia pun bergerak, apabila keduanya tidur makaa dunia pun terdiam, Amerika dengan politik adikuasanya yang mencengkeram berbagai sektor negara  di dunia, China dengan penngaruh ekonomi industrinya yang sangat besar terhadap negara-negara di dunia terkhusus di Asia, dengan memanasnya perseteruan dua negara ini yang disebabkan oleh mewabahnya corona kemudian dunia  pun ikut-ikut terbawa oleh hawa panasnya konflik tersebut. Konflik ini di mulai ketika Amreika menganggap bahwa virus ini adalah virus China dan mendiskriminasi  segalaa apapun yang berbau pecinan, kemudian semakin memanas ketika virus ini mewabah ke Eropa, Asia tengah, Asia tenggara dan mewabah ke Amerikaa sendiri, bahkan Amerika sampai tercatat sebagai negara dengan jumlah penderita covid-19 terbanyak  di dunia, Amerika memberikan spekulasi bahwa China tidak berhasil dalam membendung penyebaran virus yang berasal dari wuhan ini bahkan Amerika terus melancarkkan tuduhan bahwa virus ini tercipta dari labolatorium China dan kemudian laboratorium tersebut  mengalami kebocoran sehingga virus menyebar, China pun juga tak tinggal diaam dengan mematahkan argumen-argumen dari Amerika  tersebut. Saling melempar serangan dan tuduhan tersebut kemudian merembet kearah permasalahan yang semakin besar, perekonomian kedua negara itu bahkan perekonomian dunia pun juga ikut memanas dan berakibat kepada pertumbuhan dan perkmbangan seluruh negara di dunia terkhusus negara berkembang seperti Indonesia . 
Dengan polemik seperti itu hubungannya dengan pluralisame apa ? seperti yang telah kita bahas diatas Pluralisme adalah bentuk dari toleransi akan segala perbedaan, artinya bahwa pluralisme adalah faham yang menentang adanya perpecahan karena dengan adanya berbagai perbedaan pandangan atau ideologi justru seharusnya mempersatukan mereka dengan suatu kesepakatan bersama dan terciptalah keharmonisan hidup, seperti yang saat ini terjadi dimana berbagai ideologi dan berbagai kepentingan saling berperang, negara-negara saling melempar serangan dengan beragam motif dibalik itu semua, negara dengan ideologi kapitalisnya berusaha memainkan bidak catur perekonomian dunia, negara dengan poltitik adikuasa nya berusaha menguasai segala lini perputaran roda kehidupan dunia. Pasca pandemi ini memang sangat memberikan dampak bagi segala macam pluralisme dalam kehidupan, dalam pluralisme sosial pandemi ini memberi pengaruh terhadap kerangka interaksi masyrakat di mana masyarakat di pusingkan dengan himbauan-himbauan untuk menjaga jarak sehingga secara otomatis mengurangi hasrat sosial masyarakat untuk saling ber interaksi dan berkomunikasi sebagai makhluk sosial, bahkan tidak sedikit pula kasus masyarakat yang kehilangan rasa saling menghormati akibat tuduhan-tuduhan yang tiada, semisal saja terdapat seseorang yang baru bepergian kemudian dengan lantangnya masyarakat menuduh ia telah membawa virus, dengan kejadian seperti itu menunjukkan nilai persaudaraan yang hilang hanya akibat panik nya masyarakat terhadap virus ini. Pluralisme ekonomi juga tidak dapat dikecualikan dari hal yang terdampak virus, bahkan diatas saya telah panjang lebar membahas arus ekonomi dunia akibat virus, pasca virus ini roda perekonomian dunia baik kegiatan produksi, distribusi, dan konsumi mengalami perubahan yang sangat drastis di mana begitu merosot tajamnya proses produksi akibat konsumsi masyarakat yang mengalami penuruna drastis pasca pandemi ini, problema pluralisme di sini adalah yang mana banyak sekali lembaga produksi yang di pusingkan akibat menurun nya income dan aset perusahaan mereka sehingga mereka menggunakan segala cara untuk mempertahankan roda perekonomian mereka semisal dengan propaganda permusuhan terjafdi dimana-mana demi kepentingan keuangan mereka. Pluralisme politik sangatlah juga terdampak hebat, bayangkan saja ratusan negara di pusingkan akan penanganan wabah covid-19 ini di mana setiap negara memiliki strategi masing-masing dalam memainkan catur perpolitikan mereka baik dalam skala internal maupun eksternal, pada skala internal problema pluralisme yang dirasakan adalah terjadinya perpecahan antar sesama politikus dalam satu negara dengan latar belakang kepentingan partai atau individu mereka masing-masing sehingga justru semakin memperkeruh keadaan negara mereka, dalam skala eksternal atau juga dapat dikatakan skala internasional problema nyata dan besar seperti yang sudah saya jelaskan panjang lebar diatas adalah perseteruan adu kehebatan antara dua negara besar dunia yaitu China dan Amerika kemudian menyulut negara lain untuk ikut meramaikan drama gejolak politik dunia ini. 
Jika membahas pluralisme maka tidak akan dapat terpisahkan dengan agama, yakni pluralisme agama yang sangat kental akan pembahasan nya yang tak habis-habis, mulai dari pembahasan mengenai pertentangan diantara faham pluiralisme dengan agama hingga suatu solusi akan ketimpangan tersebut dengan menyatukan keduanya menjadi suatu aturan bersama, memang pluralisme dalam pembahasan yang lebih dasar diartikan bahawa faham ini menentang segala truth claim atau klaim kebenaran akan suatu faham tertentu, oleh karena itu agama di mana memang merupakan faham yang hanya membenarkan ajaran nya sendiri dengan tidak mengakui kebenaran ajaran agama lain secara langsung sangat bertentangan dengan faham pluralisme ini, sehingga pembahasan tentang pluralisme agama ini terbagi menjadi satu sisi merupakan sebuah pertentangan dan satu sisi lain berupa kemaslahtan dan kebenaran bersama karena dengan kata lain pluralisme sebagai wujud dari toleransi merupakan suatu sikap yang sangat di junjung tinggi oleh setiap agama. Problema pluralisme agama saat pandemi ini yaitu di mana agama juga tak dapat terelak kan dari dampak nya, agama yang dikenal sebagai seperangkat norma keluhuran mendadak mengalami pergolakan yang cukup hebat akibat pandemi ini, saat pemerintah menerapkan lockdown atau PSBB di sebagian besar daerah maka otomatis rumah-rumah ibadah pun juga ikut terkena pembatasan atau bahkan di tutup total, kegiatan keagamaan banyak yang di undur, bahkan di batalkan, seperti kabar baru-baru ini di mana pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan haji tahun 2020 yang mana merupakan kabar duka sekaligus sangat disayangkan apabila ibadah sekelas haji juga ikut dibatalkann demi keselamatan bersama dari bahaya virus corona ini, hal-hal semacam ini turut menyulut berbagai argumen dari tokoh agama mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti protes masyarakat akan ditutupnya rumah ibadah padahal bertepatan itu mall dan pasar malah di buka sehingga menyebabkan masyarakat geram dengan kebijakan pemerintah yang tak efektif tersebut di mata masyarakat. Pembahasan mengenai pluralisme agama ini sangat panjang sekali dan tidak saya ulas seluruhnya pada pembahasan kali ini.
Kesimpulannya yaitu pandemi ini membawa begitu besar dampak bagi seluruh komponen kehidupan, oleh karena itu menuntut kita sebagai masyarakat untuk berfikir cerdas dalam menyikapi segala persoalan yang terjadi akibat wabah ini, jangan mudah tersulut suatu peristiwa atau berita yang tak tentu, jangan mudah panik senantiasa bersikap tenang namun tetap waspada dan terus bersikap bijak dalam menjalani keseharian serta melawan segala ketidak benaran untuk kebaikan kita bersama, semoga kesehatan dan keselamatan senantiasa menyertai kita.