2021 Pembelajaran Mulai Tatap Muka ? Kritik, Saran, dan Solusi Mengenai Pembelajaran Daring

 

2021 Pembelajaran Mulai Tatap Muka ?

Kritik, Saran, dan Solusi Mengenai Pembelajaran Daring

Rizky Ahmad Fahrezi

Source : rizky-fahrezi.blogspot.com/

source gambar : www.brilio.net

        Pandemi ­covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan bagi seluruh bidang kehidupan. Pandemi ini ibarat momok yang sangat menakutkan terhadap proses, pertumbuhan dan perkembangan segala aspek kehidupan baik politik, medis, ekonomi, ideologi, biologi, geografi, hubungan internasional, dan tentunya pendidikan. Pendidikan tentunya tak luput dari kebringasan wabah ini yang tak kenal ampun, melibas seluruh komponen kegiatan belajar dan mengajar sehingga mau tidak mau perombakan sistem harus dilakukan demi tetap berlangsungnya pembelajaran.

    Situasi pendidikan di seluruh dunia masuk kedalam trouble era yang mengharuskan setiap Negara harus mencari solusi terbaik demi keberlangsungan proses pembelajaran. Salah satu pilihan yang harus diambil dan dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran berbasis digital, pembelajaran via online atau pembelajaran daring di rumah masing-masing.

Kritik, Saran, dan Solusi Mengenai Pembelajaran Daring

    Pembelajaran daring dilaksanakan dengan basis media aplikasi, diantaranya menggunakan pembelajaran berbasis media watsapp group atau media website yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan masing-masing dan pembelajaran berbasis aplikasi tatap muka (face to face) seperti zoom, google meet dll.

Penggunaan media watsapp group dan websyte memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan mengghunakan media ini adalah peserta didik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lebih sederhana dan tidak menghabiskan terlalu banyak quota internet, pembelajaran tidak terlalu rumit sehingga pendidik maupun peserta didik  dapat dengan leluasa melakukan kegiatan belajar dan mengajar tanpa batasan tertentu. Dibalik kelebihan yang dirasa sanngat memudahkan suatu pembelajaran, terdapat juga kelemahan yang harus dipertimbangkan kembali saat menerapkan penggunaan media pembelajaran ini. Kelemahan dari penggunaan media pembelajaran ini adalah tidak efektifnya penyampaian atau penjelasan materi sehingga peserta didik perlu mencari referensi lain untuk memahami suatu materi tersebut, dan kurangnya interaksi dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya kualitas ranah afektif dan psikomotorik.

            Pembelajaran berbasis watsapp groub dan websyte masih dirasa sangat kurang efektif, sehingga banyak lembaga pendidikan juga menerapkan basis media aplikasi tatap muka seperti zoom dan google meet ( yang familiar guys). Kedua media ini memungkinkan pendidik dann peserta didik untuk bertatap muka dan saling bertegur sapa. Kelebihan dari media ini adalah dimana lebih menciptakan rasa kekeluargaan dan keakraban dengan saling bertatap muka, penjelasan lebih jelas dan gamblang karena pendidik bisa menjelaskan materi dengan audio yang jelas dan peserta didik bisa langsung menanyakan materi yang kurang dipahami, serta pembelajaran dapat dilaksanakan dengan singkat (quick response). Kelemahan dari media ini adalah penggunaanya yang sering dapat menguras quota internet kita dan pembelajaran sering delay apabila sinyal kurang mendukung.

         Sebelum beranjak ke pembahasan lebih lanjut saya masih akan menyinggung sedikit terkait media pembelajaran visual (visual teori), lebih tepatnya dalam penggunaan websyte sebagai acuan media pembelajaran. Sepeti yang kita ketahui media websyte pembelajaran telah disediakan oleh lembaga pendidikan kita, diantaranya seperti yang saat ini saya gunakan ialah media berbasis E-learning. Menurut saya media E-learning memiliki banyak sekali kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari media ini diantaranya input data peserta didik yang melakukan pembelajaran bisa lebih terback up dan direkap dengan baik, pembelajaran lebih tersusun rapi ddan kompleks, mendukung pelaksanaan penerapan kontrak pembelajaran dengan efektif, mendukung penertiban kedisiplinan siswa, dan penyampaian materi lebih terstruktur. Nah..disini saya akan lebih menekankan kelemahan penggunaan media ini, daintaranya: 

    1. Banyak sekali peserta didik yang kurang memahami pengoperasian media ini sehingga banyak dari mereka yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

     2.   Banyak sekali peserta didik yang bingung terkait intruksi dari pendidik dalam setiap pertemuan             sehingga banyak peserta didik yang terkesan kurang aktif dalam belajar padahal mereka tidak                 berniat seperti itu  

     3.  Banyak sekali peserta didik yang bingung mengisi presensi kehadiran terlebih lagi batas absensi             yang sangat singkat membuat peserta didik sering tak sengaja belum absen ( Alfa) padalah dia             tidak berniat seperti  itu dan sselalu hadir.

Mengenai penyikapan terhadap kesulitan-kesulitan peserta didik tersebut, saran dari saya adalah mohon untuk memberikan penjelasan terhadap pengoperasian suatu media dengan lebih jelas, seperti menggunakan demo tutorial penggunaan media tersebut dan di publikasikan di seluruh akun sosmed lembaga pendidikan yang bersangkutan (sistem satu pintu informasi) untuk dapat dipahami oleh seluruh peserta didik. Mohon memberikan toleransi terhadap segala kendala yang dialami peserta didik sehingga mereka dapat melakukan absensi dan pembelajaran di seluruh mata pelajaran dengan efektif, serta bagi pihak yang bersangkutan dimohon lebih responsif terhadap keluhan-keluhan peserta didik dalam menggunakan suatu media pembelajaran.

2021 Pembelajaran Mulai Tatap Muka?

Pada awal 2021 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan bahwa sekolah boleh melaksanakan tatap muka dengan memenuhi syarat-syarat tertentu.

Nah...loh  bagaimana bisa dilakukan wong virus corona makin menjadi-jadi? Apakah ini keputusan yang gila? Apakah vaksin sudah ada....sehingga pemerintah berani melaksanakan pembelajaran offline? Tunggu.... ada benarnya juga pembelajaran harus mulai tatap muka, mau dikemanakan arah pendidikan Indonesia jika pembelajaran tetap daring? Pembelajaran daring menciptakan keterbelakangan intelektual, betul tidak?

Itulah cuitan dari berbagai netizen yang budiman di sosial media , ada yang pro (mendukung) kebijakan tersebut dan ada pula yang takut setengah mati sehingga mereka menolak mentah-mentah. Wallahu A’lam Bishawab.......Lanjut di Part selanjutnya terkait pembahasan ini, tetap Stay di artikel ini....

Semangat jaga mood, jaga kesehatan, jaga perasaan jangan mau disakiti, dan jangan lupa jaga Indonesia. Semoga kita selalu sehat dan diberkahi......Amiiiin.

Post a Comment

0 Comments