MAHASISWA MENGAMBIL PERAN, MENUJU 2045 INDONESIA EMAS #1. Secarik Coretan dan Sentilan dari Tangan Kecil yang Mengharapkan Kemakmuran

 

PENGANTAR

MAHASISWA MENGAMBIL PERAN, MENUJU 2045 INDONESIA EMAS #1

Secarik Coretan dan Sentilan dari Tangan Kecil yang Mengharapkan Kemakmuran

Rizky Ahmad Fahrezi

 

source : http://wacana2045indonesiaemas.blogspot.com/

            Universitas Negeri IAIN Tulungagung adalah tempat saya di tempat sebagai seorang mahasiswa, tempat dimana saya harus dituntut untuk selalu berfikir kritis, transformatif, kreatif, inovatif dan produktif dalam menyikapi segala fenomena yang terjadi. Saya adalah seorang anak yang lahir di lingkungan pedesaan yang masih memiliki kultur kebudayaan kental dan mengakar. Masyarakat desa saya memiliki beragam kepercayaan dan budaya yang masih dipegang teguh dalam pelaksanaan ritual, sistem pemikiran, dan pandangan hidup. Masyarakat yang masih memiliki orientasi pemikiran klasik dengan mendidik anak turunnya untuk menjadi pribadi berwibawa dan berkharisma dalam takaran sosio kultural. Sayangnya, orientasi klasik seperti itu sering kali mengacuhkan beberapa elemen penting dalam mengejar tingkat keberhasilan yang dimaksud, seperti contoh elemen pendidikan, elemen pendidikan sering kali tidak dijadikan prioritas utama masyarakat desa karena mereka masih mengangap aji atau wibawa seseorang terletak pada tingkat kepemilikan materil. Karena saya sangat tertarik pada bidang pendidikan, hal tersebut justu yang mendasari saya untuk berfokus pada jenjang pendidikan dan proses didalamnya, guna memantik sektor-sektor lingkungan yang tercerdaskan, sehingga saya melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi pada tahun 2018 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

            Indonesia adalah negara besar dan kaya akan sumber daya alam, dengan melimpahnya berbagai komponen vital dan sakral yang menjadi sorotan seksi bagi setiap negara di belahan dunia manapun. Di mata negara-negara di dunia, Indonesia ibarat sebuah pulau dengan tumpukan emas yang berserakan dimana-dana dan teranggurkan tak bertuan, mengapa teranggurkan, karena dengan begitu besar potensi kekayaan alam yang dimiliki masih sangat banyak masyarakat yang tidak sadar bahkan acuh dengan hal tersebut, sehingga tumpukan emas yang bertebaran seakan tidak bertuan, banyak negara-negara besar dunia yang justru sadar terlebih dahulu dan berusaha menjadi tuan baru.

            Indonesia emas 2045 adalah sebuah ungkapan, jargon sekaligus cita-cita bangsa Indonesia yang diupayakan untuk tercapai guna mengeluarkan status bangsa dari zona keterbelakangan. Untuk mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan tersebut, kita perlu menyadari bahwa Indonesia adalah sasaran utama dalam penancapan beragam pengaruh dan kepentingan beragam bangsa besar di dunia, banyak negara besar dunia seperti China dan Amreika yang selalu menempatkan Indonesia dalam posisi cantik dalam pembuatan skala perhitungan terhadap seluruh strategi perluasan pengaruhnya, dengan kepolosan masyarakat ditambah budaya konsumtif yang menjadi ciri khasnya, tentunya penancapan pengaruh tersebut tidak akan menemui kendala yang berarti. Bisa kita lihat betapa banyaknya produk barat yang menguasai berbagai sektor pasar perekonomian di sekitar kita, menampar segala bentuk pengaruh lokal yang dirasa mengganggu singgasana bertenggernya, dan salahnya kita terlanjur membiarkan mereka memiliki singgasana di atas tanah air kita tercinta.

            Kesadaran akan segala prahara yang dialami tidaklah cukup untuk menyongsong pergerakan kita dalam meraih cita-cita keemasan tersebut, kita juga harus senantiasa berfikir kritis dalam membedah segala wacana, warta, dan prahara untuk merencanakan sebuah taktik dalam menyikapi segala fenomena ini. Sebagao warga negara dan generasi yang baik, kebiasaan berfikir dan menganalisa situasi adalah suatu keniscayaan yang selayaknya tidak bisa ditinggalkan bahkan senantiasa harus dioptimalkan. Kemampuan menganalisa diri dan menganalisa kondisi kultur sosial kebernegaraan sangatlah penting dalam serangkaian kegiatan bela negara kita dan serangkaian upaya memajukan bangsa, analisa merupakan sebuah bentuk penalaran dan daya kupas yang lebih dalam terhadap suatu sasaran, dalam situasi negara seperti ini kita perlu menganalisa beragam data yang berkaitan dengan perputaran berbagai sektor sentral kenegaraan seperti politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan dll. Setelah kita dapat membedah semua alat utama dalam menjalankan roda pemerintahan, perlu kita kupas pula beragam intrik negatif dan menemukan berbagai kecacatan sistem di dalamnya, sehingga kita dapat menentukan arah gerak untuk menyikapi dan menggaungkan sebuah perjalanan baru menuju perubahan besar menuju kejayaan yang di damba-dambakan, kecacatan sistem yang tidak di sadari merupakan celah kosong yang kapan saja bisa dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk menguasai beragam sektor vital yang kita miliki dan menancapkan kolonialismenya untuk yang kesekian kalinya.

            Langkah selanjutnya adalah melakukan sebuah pergerakan nyata, pergerakan sebagai manifetasi dari hasil kesadaran dan analisa yang matang serta dengan semangat memperjuangkan nasib bangsa dan negara yang dituntut untuk berjaya pada kurun beberapa tahun mendatang. Perjuangan dengan memenuhi segala sektor yang dirasa cacat dan perlu kebenaran di dalamnya untuk meluruskan, memperbaiki, serta mewujudkan kegemilangan. Dalam sektor ekonomi, kita perlu membuat suatu trobosan baru untuk memenangkan produk lokal dalam ajang perhelatan kontestasi perekonomian bangsa bahkan dunia, jangan sampai di kandang sendiri saja kita kalah saing dengan taktik perekonomian masyarakat luar kandang. Dalam cita-cita Indonesia emas nanti, perlu diwujudkannya sumber daya manusia yang mumupuni, kompeten, dan berdaya saing dalam ajang perhelatan dunia. Pada tahun 2045 diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 10 milyar jiwa dengan sumbangsih 71% output perekonomian dunia berasal dari negara berkembang terkhusus Asia, dengan begitu Indonesia tidak boleh kalah ambil peran sebagai pemain utama dalam perhelatan tahun 2045 tersebut, Indonesia harus bisa meningkatkan taraf perekonomiannya untuk keluar dari zona berkembang, menjadikan negara dengan pendapatan perkapitanya tinggi, menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan kekuatan perekonomian menembus peringkat lima besar dunia dan membangun beragam sektor perekonomian yang bisa digunakan oleh generasi muda dalam mengembangkan daya kreasinya dalam usaha produktif berbasis kesejahteraan yang masif. Dalam sektor poltitk, perlu diciptakannya kualitas pemerintahan yang bermutu dan bersih dari tindak pidana korupsi serta mampu memuat kebijakan yang memukul rata segala lini dalam bingkai kesejahteraan dan kemakmuran. Pemerintahan yang berkuaitas dan bersih (good governance) adalah suatu cita-cita yang harus segera diwujudkan dengan menggilas habis bentuk ketimpangan dan kesenjangan sosial di tengah kehiduapn berbangsa dan bernengara serta membumi hanguskan lingkaran setan yang selama ini membelenggu perkembangan suatu bangsa untuk meraih kegemilangan. Menciptakan situasi politik yang demokratis dengan segala kemurnian kontestasi didalamnya tanpa menimbulkan barisan baru yang mengatas namakan barisan sakit hati, barisan yang siap menggerogot setiap pilar-pilar kenegaraan yang tanpa disadari akan merobohkan singgasana bangsa secara perlahan-lahan,. Membasmi segala bentuk politik kotor dan politik saling menjatuhkan yang nyata merupakan titik awal penyebab terjadinya perpecahan diantara saudara sendiri, hal ini merupakan prahara besar yang menjadi tamparan telak bagi suatu bangsa, masih banyak hal yang perlu dianalisa, ditafsisi, dan disikapi daripada hanya mengagungkan kepentingan individu maupun golongan tertentu belaka.

            Kesadaran, analisa, dan pergerakan nyata merupakan satu kesatuan yang harus diramu dengan sedemikian matang sehingga kegemilangan merupakan suatu hal yang optimis untuk diwujudkan. Hasil ramuan tersebut termanifestasikan dalam bentuk bingkai perjuangan oleh selutuh lapisan masyarakat. Saya adalah bagian bagian kecil dari masyarakat tersebut dan terkhusus genersi muda mahasiswa Indonesia yang memberikan secarik tulisan dengan tujuan untuk memberitahukan kabar bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja, maka mari kita semua berbalut persaudaraan senasib, setanah air, senusa, dan sebangsa untuk semangat dalam memperjuangkan marwah serta martabat bangsa Indonesia untuk meraih impian berjaya pada tahun 2045. Teruntuk saudaraku mahasiswa, mari kita luapkan daya fikir, daya kritis, daya dobrak, dan seluruh kekuatan kita untuk menerjang segala hala rintang yang sengaja diciptakan untuk membelenggu dan membuat bangsa kita semakin terbelakang. Mahasiswa merupakan core of the core , yang tervital dari seluruh alat vital, yang paling berharga dari seluruh benda berharga yang dimiliki sebuah bangsa. Mahasiswa dengan segala perannya merupakan agent of control, yang artinya adalah sebagai figur pengontrol dan pengendali segala bentuk perjalanan, ritme, dan dinamika suatu bangsa. Mahasiswa sebagai agent of balance, yaitu sebagai penyeimbang diantara beragam intrik yang menuntut keberpihakan, mahasiswa harus mampu menempatkan diri dalam segala situasi untuk selalu membela kepentingan rakyat dan kemaslahatan bangsa untuk meraih kesejahteraan yang nyata. Mahasiswa sebagai agent of change, yaitu mahasiswa sebagai agen pembawa perubahan nyata bagi suatu bangsa, generasi yang menyetir suatu lokomotif bangsa untuk segera beranjak dari masa kelam dan keterpurukan menuju perubahan yang gemilang. Mahasiswa adalah agent of future, artinya mahasiswa sebagai figur dalam membuat gebrakan nyata untuk meraih kegemilangan di masa mendatang, hal ini perlu menjadi proyeksi utama bagi mahasiswa untuk segera digagas dan dieksekusi, ibarat bangunan yang sudah harus segera di bangun secara berkala dan ajeg dari komposisi beragam elemen yang berkualitas sehingga pada saat mendatang nanti kita bisa menikmati bangunan yang menjulang indah berdiri di hadapan kita.

            Mari bersama meramu atas kesadaran, kematangan analisa, dan perjuangan yang nyata, agar kata kemajuan bukan hanya sekedar pengiring lamunan. Wish you victory.

Post a Comment

0 Comments