EKSKLUSIF
Sang Maesto #4
Seni Merancang
Pemetaan (Mapping) Bagian 2
Simbolik Ekosistem Kolam dalam Berorganisasi.
Bedakan Antara Cebong, Ikan, Katak, atau Udang.
Rizky Ahmad Fahrezi
Pada pembahasan kali ini kita akan memetakan beragam
karakter figur atau instrumen yang terlibat dalam setiap peristiwa yang
tersistem. Sebelumya mari bahas mengenai apa itu peristiwa yang tersistem.
Peristiwa yang tersistem adalah fenomena atau kejadian yang telah ditata oleh
sebuah sistem dalam perjalanannya, peristiwa ini mengalami beberapa proses
seperti perencanaan, pertimbangan, penyusunan, dan eksekusi yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok. Bisa dikatakan bahwa peristiwa tersistem adalah
kejadian yang telah diatur sebelumnya, atau terdapat sebuah manajemen pengelolaan
dan pengaturan dalam setiap momennya baik pengaturan jangka panjang maupun
pengaturan jangka kebut. Contoh peristiwa tersistem kelompok adalah seluruh
kegiatan keorganisasian, lembaga, komunitas,
dll. Contoh peristiwa tersistem individu adalah seluruh hal yang
berkaitan dengan manajemen diri seperti mengatur porsi kerja, merancang deadline, mengatur jadwal tagihan
kuliah, manajemen waktu, proses meraih cita-cita dll.
Gambar diatas merupakan simbolik dari
pemetaan setiap tipe karakter seorang figur yang terlibat dalam manajemen organizing. Berupa lingkaran analisa (analysis sircle) dalam jalannya suatu
sistem . Gambar analisa mapping diatas mengibaratkan suatu
organisasi (organizing) sebagai ekosistem dalam sebuah kolam, yaitu terdiri dari beberapa
hewan yang memiliki peran fital dalam melestarikan ekosistem dan kehidupan
didalam kolam tersebut. Organizing adalah sistem pengelolaan
yang diatur secara sistematis, tertata, dan terpola untuk mencapai suatu tujuan
(melestarikan ekosistem organisasi). Dalam sebuah organizing pasti terdapat figur yang mengatur jalannya pengelolaan
tersebut, dan setiap figur memiliki tipe, arah gerak, dan karakter
masing-masing yang harus kita pahami segai dasar untuk menciptakan, mengatur,
mengelola, dan setidaknya ikut ambil bagian dalam sebuah sistem, agar tak
terpinggirkan dan gelagapan terhadap setiap pergolakan zaman.
Gambar
diatas merupakan sebagian dari analisa saya yang dirasa sangat canggung apabila
dikatakan sebagai pakem atau acuan dalam bertindak, karena tidak ada proses dan
metode ilmiah di dalamnya, hanya berupa analisa dan pembacaan situasi sederhana
alias spontan saya baca dari kondisi
keorganisasian mahasiswa. Karena ketidak ilmiahnya, maka ini hanyalah sebagai
gimik yang mungkin bisa mengekspresikan beragam karakter atau situasi yang juga
mungkin anda temui, dan dirasa perlu untuk saya menuangkannya disini.
Berdasar
gambar diatas, mari kita kenali di mana letak tipe atau karakter anda dan
orang-orang disekitar anda sebagai pemain dalam suatu sistem (organizing). Nah mari kita klasifikasi sebenarnya
siapa sih para figur yang terlibat dalam peristiwa seperti itu? Apa saja macam
tipe dan karakternya?. Mari kita lihat dan kupas simbolik gambar diatas.
1.
Figur Tipe Ikan
(Konseptor)
Ikan dikenal sebagai hewan yang memiliki pendirian
kuat, filosofi tersebut terdapat dalam sebuah istilah yang mengatakan bahwa
“Walaupun ikan hidup dalam lautan lepas akan tetapi dia tidak ikut menjadi
asin”. Hal tersebut sebagai simbolik seorang individu yang memiliki tujuan
hidup yang jelas dan menjadi diri sendiri dalam mencapainya. Figur tipe ikan
ini cenderung memiliki keinginan yang besar dan bertekad kuat untuk meraihnya,
keinginan yang besar itu selaras dengan pemikiran mereka yang kuat dan memiliki
daya mencipta sehingga mereka sering menciptakan ide, gagasan, dan inovasi.
Kemudian ikan juga merupakan hewan yang sangat jarang
berenang ke bawah kecuali ikan-ikan tertentu, hal ini menyimbolkan sebagai
karakter yang selalu berada pada puncak
mata rantai pemikiran dalam artian konseptor. Seorang pencipta ide atau konsep
sangatlah jarang turun ke bawah (eksekusi) karena mereka menempatkan diri
sebagai sumber gagasan yang kemudian
digerakkan oleh individu tipe lain. Mereka ahli dalam mencipta dan berkreasi
tetapi lemah dalam hal eksekusi atau implementasi lapangan, bahkan jika mereka
terjun langsung sebagai eksekutor sering kali lambat dan tidak kunjung selesai
tepat pada waktunya.
Dalam suatu organisasi, figur tipe ini biasanya
memiliki posisi yang cukup strategis seperti ketua, koordinator acara,
koordinator bidang atau elemen lain yang memiliki daya cipta 1001 ide, akan
tetapi sering ditemui ide tersebut jarang dieksekusi sendiri alias melimpahkan
atau mengerjakannnya bersama anggota-anggota lain. Seperti contoh pada suatu
acara, terdapat sie acara yang memiliki gagasan untuk mengundang bapak Wakil
Gubernur pada saat pembukaan dan peresmian gedung baru di kampus, dipastikan
bahwa sang penggagas tersebut (sie acara) akan melimpahkan kepada sie humas
untuk menindaklanjuti proses penembusan dan pemberian undangan kepada bapak Wakil Gubernur tersebut, kejadian ini
menunjukkan bahwa sie acara adalah karakter tipe ikan dengan dimilikinya ide
kemudian untuk eksekusinya dilimpahkan ke bidang lain.
Memang kapasitas figur tipe ini adalah sebagai
konseptor atau kreator bukan eksekutor, tetapi tidak jarang juga kita temui
seorang figur yang cerdas dan kreatif sekaligus cekatan dalam mewujudkan
ide-idenya, kembali lagi kita hanya membahas mengenai wilayah kapasitas
dasarnya yang tidak merambah ke kapasitas tipe individu lain.
2.
Figur Tipe
Kepiting (Eksekutor)
Berbeda dengan ikan, kepiting adalah hewan yang selalu
menapak di bawah dalam artian tidak pernah berenang ke atas melayang-layang
layaknya ikan, karena memang tidak memiliki sirip untuk melakukan kemampuan
tersebut. Hal ini menyimbolkan bahwa tipe kepiting ini adalah figur yang selalu
turun kebawah dalam melaksanakan kinerjanya, figur ini sebagai eksekutor dari
semua ide, gagasan, dan progam yang telah dicanangkan oleh suatu organisasi
atau sang konseptor (figur tipe ikan). Figur ini memiliki interaksi yang lebih
terhadap segala elemen organisasi atau sistem, karena bersentuhan langsung
dengan seluruh sektor yang akan dieksekusi oleh organisasi. Figur ini memiliki
daya dan skill untuk mengkombinasikan segala elemen dan instrumen yang ada baik
dari segi materil maupun finansial untuk melaksanakan kinerjanya. Karakternya
dikenal detail, fokus, dan cekatan dalam melaksanakan tupoksinya, karena memang
tinggal menindak lanjuti gagasan yang telah ditetapkan oleh konseptor, ibarat
sudah punya modal tinggal menjalankan.
Karakter yang tidak bisa terlupakan dan menjadi ciri
khas dari figur ini adalah dimilikinya manajemen waktu atau timing yang sangat baik dan akurat,
sehingga sering kita temui dalam suatu agenda dimana para eksekutor sangat
peduli terhadap timing management. Cepat dan tepat waktu,
itulah hal yang tidak jauh dari mereka. Berbeda dengan seorang konseptor yang
biasanya kurang memprioritaskan waktu, sehingga sering ditemui lambat dan tidak
tepat waktu dalam mewujudkan segala gagasan dan idenya, mereka lebih senang
membuat konsep dan berinovasi terus-menerus tanpa memperdulikan tingkat
keberhasilan konsep-konsep sebelumnya.
Kebalikan dari figur tipe ikan, sebagai pemikir yang
kuat dan berkemauan besar untuk mencapai tujuan, figur tipe kepiting ini cenderung
lemah dan kurang mumpuni dalam menganalisa, memetakan, merencanakan, dan
membuat konsep, kemampuannya terposisikan sebagai eksekutor dari seluruh ide
yang telah di gagas, dimana dengan keuletan dan ketrampilan yang dimiliki untuk
melaksanakan berbagai konsep yang telah tersedia. Tetapi figur ini tidak
sedemikian mudah hanya kita sebut sebagai pelaksana dari sang konseptor, justru
titik fital dari suatu sistem atau organisasi terletak pada bagaimana
pelaksanaan dan keadannya di lapangan, bahkan terkadang figur ini lebih
berkharisma dan memiliki pengaruh besar terhadap suatu sistem. Kasarannya,
tidak bisa kita sebut figur ini hanya sebagai pembantu seorang konseptor, ini
definisi yang salah besar. Justru figur ini memiliki power yang juga sangat
besar dan penting dalam suatu sistem.
Dalam suatu sistem atau organisasi, figur ini juga
memiliki posisi yang strategis seperti ketua dan badan pengurus haridan dalam
konteks tertentu, tetapi lebih cenderung sering berposisi sebagai anggota atau
para eksekutor-eksekutor suatu progam.
3.
Figur Tipe Stomatopoda
(Introvert)
Stomatopoda adalah hewan yang sering disebut udang
petinju, dikatakan seperti itu karena bentuknya yang menyerupai udang tetapi
sebenarnya bukan merupakan keluarga dari spesies udang, walaupun sedemikian
mirip tidak semua sifat-sifatnya seperti udang. Kita gunakan simbolik hewan ini
karena karakternya yang sangat unik dan menyiratkan beragam makna yang cocok dianalogikan
kedalam sistem organisasi. Sekali lagi, walaupun dikatakan seperti udang tetapi
kita tidak mengambil makna filosofis dari udang sendiri, karena citranya yang
dikenal buruk dalam berbagai istilah kebahasaan seperti “ada udang dibalik
batu” yang berarti musuh dibalik
selimut. Kita ambil filosofi dari sang udang petinju atau udang mantis ini
(stomatopoda).
Udang petinju adalah hewan yang dikenal tenang, sering
bersembunyi, adem, ayem ,tentrem, tetapi dibalik introvertnya dia ini terdapat
suatu keahlian yang sangat menakutkan yaitu kekuatan tinju yang ia miliki,
makanya disebut udang petinju. Hal demikian menggambarkan bahwa figur tipe ini
adalah figur yang memiliki karakter yang senang menyendiri dengan menciptakan sirkel
pribadi, sirkel ini hanya dapat diakses oleh dirinya sendiri dan orang-orang
tertentu yang diizinkannya. Tetapi dibaliknya kepribadiannya yang kalem dan
tertutup terdapat sebuah potensi dan perhelatan besar yang ia miliki atau
sedang ia geluti. Hal ini menyiratkan bahwa figur introvert adalah sesosok yang
senang menggeluti suatu sistem dengan analisa dan perencanaan secara pribadi
atau sirkel terbatas, wilayah yang dicakup sirkel ini bisa merupakan bahasan
yang sangat intim atau sensitif , sehingga hanya diri sendiri atau beberapa
oranmg tertentu saja yang perlu mengetahuinya.
Figur tipe ini cenderung bergerak sendiri atau bersama
orang-orang tertentu dalam melaksanakan kinerja dan tupoksinya, serta kurang
menyukai interaksi berlebih, karena di setiap pembicaraan yang ia bangun
dikawatirkan akan membongkar suatu informasi bersifat intim yang tidak boleh
sembarang orang mengetahui, memang karakter ini tidak suka informasi tentang
pribadinya atau sirkelnya dikuliik oleh orang lain. Dalam ekskusinya pun figur
ini sangat kritis dan penuh pertimbangan, seperti analisa terhadap segala
situasi yang akan, sedang, dan sesudah terjadi dalam suatu sistem.
Dalam suatu organisasi, figur ini biasanya
terposisikan sebagai seorang singgle or
certain fighter yaitu figur yang suka bergerak sendiri atau hanya
melibatkan elemen tertentu dalam prosesnya, bisa merupakan seorang konseptor
maupun eksekutor. Sebagai seorang konseptor, figur ini akan menciptakan cuatu
sirkel yang lebih mendalam dan terperinci sehingga dalam pelaksanaanya akan
lebih melimpahkan kepada orang-orang tertentu lain sebagai eksekutornya,
kemudian diteruskan ke elemen lain yang lebih bawah untuk lapangannya. Sebagai
seorang eksekutor, figur ini lebih cenderung
bergerak secara implisit atau inkulisf, yaitu dengan cara mendalam tanpa
diumbar-umbar tetapi langsung mengena kedalam sasaran yang dituju dan terkadang
lebih rindik (bahasa jawa dari rumit).
Di dunia keorganisasian, figur ini bisa lebih
simpelnya kita ibaratkan sebagai intelnya organisasi, yaitu istilah untuk
kegiatan yang terususun rapi tetapi tidak ada yang mengetahui.
4.
Figur Tipe Katak
(ekstrovert)
Katak digambarkan sebagai hewan yang mudah bearadptasi
karena memiliki kemampuan untuk berada di dua alam yaitu di darat dan di air.
Kemudian memiliki karakter yang gesit, aktif, lincah, dan memiliki jiwa
petualang, hal ini ditunjukkan dengan perilakunya yang selalu meloncat
kesana-kemari. Figur tipe ini adalah figur yang berwatak ekstorvert kebalikan
dari introvert diatas, yaitu dimana karakter yang cenderung sangat bergantung
pada orang lain untuk melaksanakan suatu kinerja tanpa menutupi-nutupi
kepentingan di dalaamnya, artinya mereka bersifat sangat terbuka. Figur tipe
ini sangat people person, artinya
mudaah akrab dan beradaptasi dengan segala spektrum keorganisasian, sehingga
mereka dengan mudah menciptakan suatu
tim yang memiliki keterikatan lebih kuat untuk bergerak bersama. Sebaliknya,
kinerja mereka juga kurang bisa optimal apabila tidak melibatkan orang lain.
Kelebihan figur tipe ini juga bisa disebut sebagai
seorang star dalam suatu organisasi,
yaiitu figur yang dengan mudah menarik perhatian daan menguasai suatu forum
pembicaraan. Kita pasti bisa menemukan segelintir orang seperti ini saat rapat,
penyelenggaraan acara, persidangan, atau agenda-aagenda lain, dan ittulah figur
tipe ekstrovert ini. Berbeda dengan introvert yang cenderung susah ditebak,
tidak hanya arah pergerakannya bahkan juga data diri mereke pribadi.
Kelemahan dari figur tipe ini adalah
ketergantungan yang berlebih terhadap
orang lain, sehingga kinerja mereka tidak akan optimal bahkan terhenti ketika
tidak ada orang lain disekitarnnya, ibarat telah kehilangan semangat setelah
tidak ada orang lain yang ikut membantunya.
5.
Lingkaran Bergaris
Biru (Garis keterkaitan)
Lingkaran adalah simbol keterkaitan satu sama lain dan
kebulatan tekad untuk meraih tujuan,
digambarkan dengan garis yang tak putus dan mengelilingi suatu tujuan
dan maksut tertentu. Dalam gambar simbolik diatas mengekspresikan keterkaitan
erat antara satu unsur dengan unsur yang lain dalam mencapai tujuan tertentu, artinya semua tipe pemain di
dalamnya memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam menjalankan suatu sistem.
6.
Garis Merah dan Kuning
(Garis Keselarasan)
Dua warna garis ini, yaitu merah dan kuning
menggambarkan hubungan keselarasan antara masing-masing instrumen mapping diatas, yaitu garis merah
menghubungkan antara figur tipe ikan dan
kepitingan, sedangkan garis biru menghubungkan antara stomatopoda dan katak.
Bukan garis penghubung biasa, garis ini menyimbolkan keselarasan secara
emosional dan lebih mendalam antar instrumen yang terhubungkan. Seperti ikatan
figur tipe katak dengan kepiting yang memiliki jalinnaan tali kasih saling
melengkapi satu sama lain dan tidak daat dipisahkan, yaitu apabila terdapat
figur konseptor otomatis terdapat figur eksekutor disampingnya. Begitu pula
figur tipe stomatopoda dengan tipe katak, apabila terdapat figur berkharakter
introvert secara otomatis ada
figur ekstrovert menyertainya. Kesemua itu merupakan hukum alam yang
nyata dan pasti ada di lingkungan sekitar kita,
apalagi dalam lingkungan organisasi yang sudaah jangan dipertaanyakaan lagi dah, sudah dapat
dipastikan keberadaan dan eksistensinya ! Maka seorang organisatoris sejati harus tau !.
7.
Cebong
Figur tipe ini sengaja ditempatkan di akhir dan tidak
dicantumkan dalam gambar pemetaan diatas karena figur ini tidak terlibat secara signifikan terhadap
kemajuan organisasi, bahkan membuat beragam permasalahan yang menyebabkan suatu
organisasi menuju kemunduran.
Cebong
adalah hewan yang hidup tanpa arah, bergerombol ngalor-ngidul tanpa tujuan, tabrak
sana sini, dan terkesan tidak ada yang membimbing. Cebong juga sering dianggap
sebagai hewan yang mengurangi keindahan suatu ekosistem air. Sesuai dengan
kaarakter cebong, figur seperti ini adalah figur yang tak tentu arah, marah
sana-sini, menimbulkan kegaduhan, suka memperolok dan menjatuhkan figur lain
untuk kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. Figur inii meerupakan
gambaran dari seluruh penyelewengan dalam suatu organisasi, seperti
penyelewengan finansial, suka mengkritik
tanpa membangun, menerapkan politik
saling sikut, politik saling menjatuhkan dan masih banyak lagi, sehingga
bisa kita simpulkan bahwa figur ini adalah sebuah parasit atau oposisi yang
harus segera dibenahi demi memuluskan perjalanan keorganisasian kita kedepan.
Semua
instrumen diatas hanya sekedar simbolik yang menggambarkan macam-macam karakter
seseorang dalam suatu sistem atau organisasi. Kalau ada yang masih bertanya,
kok disimbolkan hewan? Memang ini pelajaran sains?. Jawabannya adalah tidak ada
salahnya kita membuat penyimbolan dengan subjek atau media apapun, dan dirasa
hewan adalah simbolik paling tepat untuk menggambarkan karakter-karakter tersebut. Semua simbolik
tersebut menyiratkan suatu keterkaitan kuat antara instrumen satu dengan
instrumen lain, yang saling melengkapi untuk menghidupi suatu ekosistem kolam,
apabila satu unsur lemah maka unsur yang lain juga akan ikut melemah. Ekosistem
tersebut merupakan gambaran dari organisasi dan lingkungan kita.
Saya
juga meyakini pasti banyak dari kita yang tidak sadar akan tipe
karakter-karakter seperti itu dalam kegiatan organisasi kita sehari-hari
sebagai seorang organisatoris, banyak dari kita yang mungkin hanya peduli
terhadap kinerja dan tupoksi sesuai bidang masing-masing, yang kemudian
mengarah pada pencapaian proffesionalitas kerja dan elektabiltas kita pribadi,
dan mulai sekarang itu saja tidak cukup ! Dimulai dari pembahasan kita diawal
dan anda terbawa sampai titik saat ini, sudah saatnya kita berfikir menggenai
kepentingan banyak orang dan berjangka panjang kedepannya, demi suatu tujuan
kemajuan yang nyata !
Sekali lagi, semakin berjalannya waktu modal
dan iktikad seperti itu saja tidak cukup
untuk menggarungi perhelatan pentas keroganisasian, yang semakin hari semakin diwarnai
oleh perhelatan politik bahkan ajang saling sikut. Dalam organisasi, komunitas,
dan seluruh perkumpulan manusia lain, dipastikan terdapat sebuah sistem yang
menatanya, dan di dalam sebuah sistem, pasti terdapat dalang, pencetus,
penggerak, petarung, pelaksana, dan sirkelnya. Lalu kemudian dimanakah anda
berada, karakter apa anda, tipe apa anda, dan sirkel apa yang sedang anda
geluti. Pemahaman ini ditujukan agar
kita dapat menyikapi dan menentukan positioning
yang tepat terhadap segala situasi dan kondsi,
serta meningkatkan kematangan kita untuk memecahkan berbagai masalah
yang semakin rumit, baik permasalahan pribadi dan organisasi pada khususnya.
Salam mahasiswa. Wish you Victory !
0 Comments