PRESIDENSI
G20 INDONESIA 2022
Pemuda
Mengambil Peran For “Recover Together
& Recover Stronger”
Rizky Ahmad Fahrezi
Dinamika peradaban senantiasa
mengalami perkembangan yang kompleks dan semakin beragam. Jutaan elemen
kehidupan mengalami perubahan dengan bentuk, motif, sebab, dampak, dan kondisi
yang beraneka ragam. Oleh karena itu, strategi dan metode yang digunakan untuk
menyikapi perubahan tersebut haruslah dikembangkan, semakin adaptif, fleksibel,
tepat sasaran, efektif, dan worthy
dalam berbagai bidang. Seluruh negara di dunia memiliki strategi masing-masing
dalam menyikapi dinamika peradaban tersebut, adakalanya negara yang
memprioritaskan pembangunan dan kesejahteraan skala nasional, adakala juga
negara yang lebih nyaman dengan membangun hubungan kerjasama dengan negara lain
baik secara bilateral maupun multilateral.
G20 adalah bentuk kerjasama
multilateral berupa forum diskusi 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di
dunia, anggotanya terdiri dari 19 negara utama dan 1 Uni Eropa. Negara anggota
G20 terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris,
Jerman, Italia, Prancis, Russia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, China,
Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa. Kita patut
berbangga bahwa Indonesia merupakan satu-satunyaa perwakilan negara di Asia
Tenggara.
Forum
G20 tercipta pada 25 September 1999, di Washington D.C. berawal dari tindak
lanjut G7 yang dianggap kurang efektif dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi
internasional dan sistem keuangaan dunia. G20 merupakan bentuk kerjasama ideal
dari 20 negara anggota yang berusaha membahas, mempelajari dan memecahkan
permasalahan dunia terkini. G20 sangat penting dalam merepresentasikan
mayoritas populasi dunia, 75 % perdagangan global, dan 80 % PDB dunia dengan
negara anggota dari menengah hingga teratas. Tujuan dasar dibentuknya 20 adalah
mendiskusikan, meninjau, dan mempelajari isu-isu kebijakan diantara
negara-negara industri dan pasar negara berkembang dengan tujuan untuk
mempromosikan stabilitas keuangan internasional. Secara umum G20 bertujuan
untuk membahas isu-isu keuangan (Finance)
dan isu non-keuangan (Sherpa).
Pada perhelatannya di tahun 2022, negara
kita tercinta terpilih menjadi Presidensi (tuan rumah) G20. Serah terima
kepresidenan G20 dilaksanakan pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia oleh Perdana
Menteri Mario Draghi kepada Presiden Joko Widodo, sementara itu Presidensi
Indonesia dimulai pada 1 desember 2021
hingga 20 Novemberr 2022 di Provinsi Bali. Momen perhelatan G20 2022 merupakan
titik awal negera di seluruh dunia dalam menata dan membangun kembali
sektor-sektor peradaban yang sempat begitu terpuruk karena terpaan pendemi covid-19. Diskursus seperti pembangunan
kesehatan global (global health),
pemerataan distribusi vaksin, penataan perekonomian dunia, teknologi digital,
dan kepemimpinan kolektif global merupakan bahasan-bahasan penting yang menjadi
langkah awal dunia dalam pemulihan besar-besaran di era new normal. Disamping
itu, hal ini merupakan momentum yang tepat untuk pemerintah Indonesia mengatur
ulang agenda fokus pembangunan jangka panjang sembari memfasilitasi diskusi
antar pemimpin negara terkait pemulihan global yang lebih kuat dan merata. Kepresidenan G20 Indoneesia pada tahun 2022
akan berperan penting untuk menyelaraskan kembali agenda pemulihan covid-19 di berbagai sektor, oleh karena
itu pada G20 2022 Indonesia mengusung tema “Recover
Together, Recover Stronger” yang memiliki arti “Pulih Bersama, Pulih lebih
kuat”.
Indonesia memprioritaskan beberapa
isu utama dalam pembahasan G20 2022 mendatang. Disamping pembahasan terkait isu
keuangan (finance), Indonesia
mengutamakan tiga isu besar pada pertemuan Sherpa
(Sherpa Meeting) yang diadakan pada 7 Desember 2021 di Jakarta, isu
tersebut ialah arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi dan digital,
dan transisi energi. Disamping isu utama tersebut, G20 2022 juga tidak
melupakan isu-isu penting lain yang akan dibahaskan bersama, diantaranya isu
keperempuanan, perkotaan, lingkungan hidup, iklim, pembangunan, akses mobilitas
masyarakat, ketenagakerjaan, sosial budaya, kepemudaan dll.
G20 juga memiliki forum percabangan
berupa pertemuan Engagement Group,
yang meliputi derapan grup yang tergabung. Engagement
Group adalah pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan
lembaga negara atau nonpemerintah pada rangkaian Presidensi G20. Engagement Group dikutip dari pemaparan
Bank Indonesia yang bertajuk menuju Presidensi G20 2022 diantaranya adalah B20
yang mewadahi pertemuan komunitas bisnis, T20 yang mewadahi lembaga riset di
seluruh dunia, W20 yang mewadahi pembahasan isu-isu gender, Y20 yang mewadahi
para pemuda di seluruh dunia, L20 yang mewadahi serikat pekerja, U20 yang
mewadahi pembahasan isu perkotaan, C20 yang berupa forum terbuka masyarakat,
dan S20 yang mewadahi kelompok akademisi.
Presidensi Indoensia dalam G20 2022
tentunya akan memberikan dampak keuntungan yang sangat besar bagi negara,
mengingat KTT G20 adalah forum besar internasional yang berupa kerjasama
progresif dari negara-negara dengan ekonomi paling berpengaruh di dunia,
tentunya ini adalah momen berharga bagi Indonesia dalam mewujudkan
kesejahteraan di berbagai sektor kedepan. Keuntungan besar yang akan didapatkan
Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 adalah :
1. Konsumsi
domestik akan bertambah hingga Rp 1,7 Triliun.
2. PDB
Indonesia bertambah hingga Rp 7,47 Triliun.
3. Tersedia
banyak lapangan kerja di berbagai sektor sehingga 33.000 tenaga kerja akan
terlibat.
4. Indonesia
berpeluang mendorong vaksin sebagai “Global
Public Goods”, sehingga vaksin akan terdistribusi lebih rata.
5. Peluang
bagi Indonesia untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural melalui UU
Cipta Kerja dan Sovereign Wealtd Fund.
Hal ini dapat memunculkan trust (kepercayaan)
dari negara lain sehingga arus investor asing akan semakin deras ke Indonesia
yang akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
6. Showcase beragam
produk-produk dalam negri kedalam kancah internasional.
7. Membelokkan
prioritas dunia kearah Global South.
8. Momen
besar bagi generasi muda bangsa.
Mari
kita kerucutkan bahasan terkait poin ke-8 diatas. Generasi muda adalah barisan
terdepan dalam menentukan nasib bangsa pada masa mendatang, ditangan pemudalah
sebuah bangsa atau negara dapat menciptakan aset besar dalam usaha pembangunan
peradaban di masa depan. Sesempurna apapun Old
system yang telah dibangun, tidak akan mampu mengontrol kelajuan zaman yang
semakin beragam dan rumit, sebuah New
System akan selalu dibutuhkan untuk menyikapi perkembangan terkini arus
peradaban, di kepala-kepala pemudalah sebuah gebrakan dan inovasi terlahir untuk
menciptakan orientasi sistem baru demi mewujudkan tatanan kehidupan yang didamba-dambakan.
Dengan
besarnya peran generasi muda tersebut, maka dunia dituntut sadar dalam mengoptimalkan
seluruh aspirasi pemuda yang kemudian diwadahi dan diorganisir sesempurna
mungkin. Setiap forum kerjasama dan interaksi kenegaraan baik skala nasional, regional,
maupun internasional hendaknya harus melibatkan pemuda dalam setiap
penyelenggaraannya, melibatkan pemuda dalam pengambilan keputusan dan penetapan
kebijakan. Salah satu bentuk kepedulian internasional terhadap generasi muda
diwujudkan dalam penyelenggaraan KTT G20,
G20 telah membukakan pintu lebar bagi seluruh proses dialog dan
interaksi kepemudaan yang diwadahi dalam Y20.
Peran
pemuda tidak bisa dikesampingkan dalam forum G20, pemuda bakal menentukan arah Recovery presidensi G20 yang
sesungguhnya. Pemuda memiliki kesempatan besar untuk berkiprah dan berperan
lebih baik secara nasional dan global, melalui Y20 pemuda di seluruh dunia
khusunya pemuda Indonesia bisa mengambil peran dalam menentukan arah kebijakan.
Y20 atau Youth 20 adalah platform
atau forum pemuda-pemudi dari semua negara G20 untuk berdialog, bernegosiasi,
serta mengajukan solusi untuk isu-isu mendesak di dunia. Hasil utama dari Y20 SummitI adalah rekomendasi kebijakan yang
akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan para pemimpin negara G20
lainnya. Keanggotaan Y20 dipilih berdasarkan kapasitas dan kemampuan wawasan
global yang baik dengan rentang usia 18-30 tahun.
Pemerintah
mengajak kaum muda untuk berdiskusi dan mengajukan solusi terkait isu-isu
terkini melalui KTT Y20 yang dilaksanakan pada 17-24 Juli 2022, dihadiri oleh
pemuda-pemua dari seluruh dunia. Isu utama yang akan dibahaskan dalam G20
adalah isu ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, keberagaman dan
inklusifitas.
Pemuda
menentukan arah peradaban! Isu-isu besar tidak boleh dilepaskan dari
keterlibatan pemuda dalam menyikapinya. Banyak sekali pilar utama peradaban
yang di letakkan pada bahu-bahu pemuda sebagai penggerak kesuksesannya. Sektor
ekonomi sebagai salah satu pilar utama akan banyak diisi oleh semangat-semangat
muda dalam dinamikanya, banyak sekali figur muda yang mempunyai andil besar
dalam sektor ekonomi kreatif lewat berbagai macam industri dan wirausaha
milenial. Indonesia adalag egara yang diprediksi mengalami bonus demografi
tertinggi di 2040 mendatang, dimana hal itu akan sangat bergantung pada peran
pemuda saat ini. BAPPENAS memprediksi pada 2030, 64 % dari total penduduk
Indonesia berada pada usia produktif. Hal ini mengindikasikan bahwa pemuda akan
menentukan nasib Indonesia kedepan!
Bagaimana
langkah pemuda dalam berperan?. Seperti dalam penjelasan diatas, pemuda akan
mengambil peran dalam setiap diskursus isu-isu terkini baik nasional maupun
global. Generasi muda dituntut untuk tahu, faham, mampu menganalisa, dan mau
bergerak dalam menyikapi setiap isu-isu tersebut, apalagi ketersediaan wadah
besar seperti Y20 harus bisa digunakan semaksimal mungkin untuk mewujudkan
peran pemuda terhadap isu-isu besar dunia. Seperti halnya isu ketenagakerjaan
dimana perdetik ini masih banyak pengangguran di masyarakat khsususnya kalangan
muda-mudi, hal yang harus dilakukan generasi muda adalah menciptakan siklus upgrading yang tinggi di kalangan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri transformasi ketenagakerjaan mengalami perkembangan yang
sangat cepat, tenaga kerja dituntut untuk memiliki kapasitas-kapasitas atau
skill tertentu yang memiliki daya saing
dan mendukung industri rendah emisi seperti ekonomi kreatif dan digital.
Bagaimana
pemuda secara general (tidak termasuk
keanggotaan Y20) bisa berperan?. Y20 adalah representasi dari seluruh pemuda di
negara-negara anggota G20 dan dunia, sehingga Y20 hanyalah bentuk perwakilan
dari seluruh kontribusi pemuda di dunia, selebihnya adalah kita sebagai pelaku
utama dalam bidang dan wilayah masing-masing. Oleh karena itu, peran serta kita
sebagai pemuda akan selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat dunia dan
masyarakat sekitar kita khususnya. Dalam mewujudkan peran kita (pemuda), kemauan
dan kemampuan upgrading diri harus
senantiasa digiatkan dalam memenuhi tuntutan zaman. Pemuda adalah decision maker dalam setiap dinamika
kehidupan. Pemuda dituntut harus bisa menciptakan peluang dan mampu menjemput
bola untuk melakukan sebuah gebrakan. Kuasai dan tekuni keahlian masing-masing
hinga memberikan manfaat besar tidak hanya bagi diri pribadi tetapi bagi
masyarakat secara luas. Bersedia berproses dimanapun dan kapanpun, berusaha
ikut serta dan berkontribusi dalam kepentingan kesejahteraan masyarakat, serta menebar
kebaikan dan stimulus positif bagi masyarakat untuk andil dalam setiap proses menuju
kemakmuran.
Kita
semua adalah tokoh utama, kita semua adalah main
actor, kita semua adalah pemimpin dalam kehidupan. “Tidak perlu menunggu hebat untuk
bicara tentang keberhasilan”. Wish
You Victory !!!!
SUMBER :
Larasasati , Cindy dan Natasya, Ester
Desy. 2017. “Peran Indonesia di G20: Peluang dan Tantangan”. Jurnal Hubungan Internasional, No. 2.
Jakarta: UPN Veteran.
Hermawan, Yulius P., dkk. 2011. Peran Indonesia dalam G-20 : latar Belakang,
peran dan Tujuan Keanggotaan Indonesia, Jakarta : Friedrich Ebert Stiftung,
Kantor Perwakilan Indoesia bekerjasama dengan Departemen hubungan Internasional
Universitas Parahyangan.
LPEM FEB UI. 2021. LPEM FEB UI: Presidensi G20 Menjadi Momentum Tepat untuk Atur Ulang
Fokus Pembangunan Jangka Panjang. Jakarta.
KOMINFO. 2021. Satukan Pandangan, Kominfo Ajak Kolaborasi Working Group dan
Enggagement Group DEWG G20. (https://kkominfo.go.id/content/detail/39056/siaran-peers-no-474hhmkominfo122021-tentang-satukan-pandangan-kominfo-aajak-kolaborasi-working-groip-dan-enggagement-group-dewg-g20/0/siaran_pers,
diakses: Selasa,, 8 Maret 2022)
0 Comments