FOMO
Penulis: Thoyyibah Naila Amir
Hah kok bajunya cakep banget ya dipake dia? Kok bisa dia
punya boba tiga? Aduh.. padahal udah scroll tiktak 24 jam masih aja ga
ngerti pacar baru selebram ini? Hayoo siapa nih yang kerjaannya ngeluh kayak
gini? Pasti banyak dijumpai terutama dari kalangan remaja dan generasi muda. Hal
kecil tersebut termasuk dalam kategori takut ketinggalan atau yang lebih
popular dengan istilah FOMO “fear of missing out”. Istilah tersebut
pertama kali diidentifikasi oleh seorang ahli pemasaran Bernama Dr. Dan Herman
pada tahun 1996. Kemudian mulai dipopulerkan oleh Patrick J. McGinnis di tahun
2004 dalam majalah Harvard Business School.
FOMO adalah rasa takut untuk tinggal di belakang. FOMO
sangat mendominasi di media sosial dan memiliki dampak negatif yang
berkelanjutan. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa rasa takut ketinggalan
dapat berasal dari ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan terhadap kehidupan dan
perasaan ini dapat mendorong generasi muda untuk lebih sering menggunakan media
sosial. Rasa takut ketinggalan akan trend fashion salah satunya,
generasi muda cenderung merasa percaya diri ketika mengikuti trend yang tengah
viral di media sosial dan kehidupan nyata. Banyak diantara mereka yang
beranggapan jika tidak mengikuti trend fashion sama halnya dengan kudet
atau kurang update. Fenomena FOMO mengakibatkan
timbulnya perasaan dan keadaan membandingkan diri dengan kehidupan orang lain. Selain
dampak negatif nyatanya FOMO memiliki dampak positif yang secara tidak langsung
membuat generasi muda memiliki motivasi untuk melakukan suatu hal.
Menurut Abel (2016) seseorang dapat dikatakan FOMO
apabila ia mengalami gejala-gejala seperti tidak dapat melepaskan diri dari
ponsel, cemas dan gelisah jika belum mengecek akun media social, lebih
mementingkan kominikasi dengan teman-temannya di media social, terobsesi dengan
status dan postingan orang lain, dan selalu ingin eksis dengan men-share
setiap kegiatannya dan merasa depresi jika sedikit orang yang melihat akunnya
Beberapa istilah yang muncul setelah FOMO mulai popular,
diantaranya:
1.
FOBO
(Fear of Better Options): Ini mengacu pada ketakutan bahwa Anda kehilangan
alternatif yang berpotensi lebih baik.
2.
MOMO
(Misteri Ketinggalan): Ini mengacu pada ketakutan bahwa Anda ketinggalan tetapi
tidak memiliki petunjuk apa pun tentang apa yang Anda lewatkan.
3.
ROMO:
(Reality of Missing Out): Ini mengacu pada mengetahui bahwa Anda tidak
melewatkan apa pun.
4.
FOJI
(Fear of Joining In): Takut berbagi sesuatu di media sosial tetapi tidak
mendapat tanggapan apa pun.
5.
JOMO
(Joy of Missing Out): Ini kebalikan dari FOMO dan mengacu pada perasaan positif
tentang ketinggalan atau terputusnya hubungan dari media sosial.
Jadi generasi muda yang mengalami FOMO akan merasakan
mengejar kehidupan orang lain daripada mencari tahu apa
yang ingin dia lakukan dalam hidup, apa yang dilakukan adalah melihat orang
lain melakukan hal-hal keren dan kemudian dia mengejar mereka dengan harapan
mendapatkan sebagian dari kegembiraan mereka.
Yang mejadi pertanyaan, dengan keterbukaan media sosial dan informasi kemudian menciptakan beragam trend kekinian, apakah generasi masa kini rata-rata telah memiliki indikasi FOMO tersebut? bagaimana menurutmu?
0 Comments