WELL EDUCATION IN SOCIETY

WELL EDUCATION IN SOCIETY

Rizky Ahmad Fahrezi

Source gambar : owlcation.com

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pendidikan menjadi poros utama dalam membentuk kepribadian dan karakter masyarakat. Pendidikan menjadi lumbung penggodokan beragam muatan keilmuan, keterampilan, dan tingkah laku masyarakat. Maju mundurnya suatu masyarakat bergantung pada sistem pendidikan yang diterapkan padanya, sistem pendidikan yang baik akan menciptakan masyarakat yang baik pula.

Pendidikan adalah proses sistematis yang dijalani seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru atau memajukan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Seorang individu membutuhkan pendidikan sebagai ajang dan ruang untuk mengaktualisasikan kondisi diri dalam keterbutuhan pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat menentukan kualitas kehidupannya. Pendidikan juga menjadi ruang akademik untuk menciptakan, mengembangkan, dan memajukan suatu diskursus ilmu yang telah ada, serta upaya memberikan efektivitas yang lebih untuk mengiringi dinamika zaman.

Masyarakat sebagai salah satu elemen yang mengarus bahkan menggerakkan dinamika zaman tentunya membutuhkan pendidikan sebagari sarana edukasi, transfer keilmuan, transformasi diri, training skill, preparasi kehidupan, bahkan menciptakan suatu sistem kehidupan. Dalam lingkup kecilpun kita pasti pernah menganggap bahwa pendidikan menjadi proses penentu dalam meraih sebuah tujuan hidup seperti menyangkut profesi dan finansial. Kita pasti akan mencari suatu sistem pendidikan yang sesuai dengan arah orientasi kehidupan yang akan kita wujudkan di masa mendatang, itulah mengapa dalam arti ini pendidikan menjadi penentu arah setiap elemen kehidupan baik secara personal maupun general.

Pendidikan tidak hanya untuk kepentingan individu atau pribadi, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990. Selain pendidikan dipusatkan untuk membina kepribadian manusia, pendidikan juga diperuntukkan guna pembinaan masyarakat.

Pendidikan menjadi sektor pembinaan masyarakat yang tentunya menyangkut banyak hal dalam strata sosial, seperti mendorong transformasi sosial dan kultural. Pendidikan yang berkualitas (well education) akan memberikan orientasi positif dalam mewujudkan tatanan sosio kultural yang baik secara pasti bukan sekedar gambling semata. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang memberdayakan masyarakat (society).

Untuk mewujudkan pendidikan yang memberdayakan masyarakat salah satunya dengan menciptakan filosofi pendidikan demoktaris. Pendidikan yang demokratis tidak hanya bertujuan menciptakan manusia siap kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja, membentuk manusia matang dan berwatak kuat untuk terus bergerak dan berkomitmen kamajuan. Hakikat pendidikan yang demokratis adalah pemerdekaan. Tujuan pendidikan dalam suatu negara yang demokratis adalah membebaskan anak bangsa dari kebodohan, kemiskinan dan berbagai ketertindasan lainnya. Pendidikan adalah sebuah aksi membawa peserta didik keluar dari kondisi tidak merdeka, tidak dewasa, dan ketergantungan menuju sebuah kemerdekaan dalam banyak hal, dewasa, kompeten, terampil dan bertanggung jawab.

Upaya mewujudkan pendidikan yag demokratis dengan menjadikan proses pembelajaran yang bersifat horizontal. Pembelajaran horizontal terjadi apabila kedudukan guru, siswa sama-sama belajar, dan sama-sama menjadi sumber informasi, yang bersama-sama menghadapi persoalan belajarnya. Proses pembelajaran dalam civil society harus menghindari sistem perintah dan menjadikan proses transfer pengetahuan dengan arah dialogis, dialektis dan transformational

Kemudian mewujudkan pendidikan yang hadir untuk melayani masyarakat dalam hal pembinaan dan peningkatan kualitas hidup bukan hanya sekedar memburu target akademik dan reward. Kita pasti merasakan sistem pendidikan saat ini yang tidak sedikit telah bergeser makna, tidak lagi menjadi tempat belajar, akan tetapi sebagai penggung pentas untuk mengejar ekjuaraan. Akibat dari perubahan konsep pendidikan ini, peserta didik tidak memperoleh apaapa kecuali pengetahuan semu dan tidak substansional dalam memahami skill dan potensi masyarakat madani.

Pendidikan yang baik diharapkan mampu memberdayakan masyarakat untuk sanggup menghadapi dan menyelesaikan konflik secara kreatif, menciptakan keputusan-keputusan krusial dan bijaksana dalam menggerakkan tatanan sosial, serta mampu mengiringi dinamika zaman agar tidak terdiskreditkan oleh suatu sistem yang memojokkan dan mengeliminasi.

Membahas soal well education tentu berlanjut pada pembentukan masyarakat yang menjadi subjek terididiknya. Masyarakat yang terdidik atau terpelajar menjadi main actor dalam mewujudkan hasil pendidikan dalam suatu tatanan sosial. Masyarakat terdidik dengan baik (well educated people). Masyarakat terpelajar memberikan pengaruh signifikan dalam sebuah tatanan sosial terlepas dari dominansi tapi lebih ke edukasi. Seorang individu terpelajar yang sukses menjadi motivasi penggerak bagi orang lain di sekitar wilayah yang sama.

Masyarakat terpelajar juga membantu orang lain dalam belajar dan memperoleh pengetahuan. Ketika seseorang yang berpendidikan menggunakan keahliannya untuk memberikan edukasi kepada individu lain, akan memberikan pengaruh positif dalam dimensi kemasyarakatan. Masyarakat terpelajar akan menyebarkan lebih banyak ruang kesempatan untuk masyarakat lain mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru. Selain itu, masyarakat terpelajar akan sering kali mempengaruhi pengambilan keputusan di suatu tempat dan menentukan efektivitas maupun efisiensi keputusan tersebut.

Masyarakat yang terpelajar telah mengangkat status masyarakat dengan memberikan manfaat dan memberikan dampak positif melalui keterampilan, pengetahuan, dan etika yang mereka peroleh dari lembaga pembelajaran. Seseorang yang terpelajar dalam masyarakat akan selalu menanamkan moral dan nilai-nilai yang baik kepada individu lain.

Banyak negara saat ini bergantung pada orang-orang terpelajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Orang-orang terpelajar mempunyai spesialisasi dalam keterampilan yang kemudian setelah bekerja keterampilan mereka digunakan untuk memberi manfaat bagi seluruh negara. Peningkatan pendapatan, status keuangan, dan tingkat produksi hanya dapat dilakukan bila suatu negara memiliki masyarakat yang berpendidikan. Mereka menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh di bidang pendidikan untuk mengatasi permasalahan dunia nyata dan menghasilkan solusi jangka panjang. Masyarakat terpelajar juga memunculkan ide dan solusi inovatif untuk dapat meningkatkan pelayanannya. Masyarakat yang berpendidikan merupakan masyarakat yang paling kritis dalam stabilitas suatu peradaban.

Dengan ini, upaya menciptakan pendidikan yang bekualitas (well education) bertujuan secara sederhana untuk menciptakan masyarakat yang terpelajar secara massif. Dengan masyarakat yang terpelajat secara massif akan mengangkat kualitas hidup secara luas yang nantinya mampu menggerakkan dinamika kehidupan yang lebih sejahtera dan kompatibel dengan arus perkembangan zaman.

Masyarakat yang terdidik menjadi figur yang lebih tertata, lebih berkomitmen, dan lebih siap dalam menghadapi arus perkembangan zaman yang semakin mengeliminir apapun entitas yang tidak mampu mengiringinya.

Menuju masyarakat yang terdidik dan terpimpin…

Mewujudkan entitas yang progessive dan come in….

 

 

REFERENSI

Azzuhri, Muhandis. 2009. Pendidikan Berkualitas (Upaya Menuju Perwujudan Civil Society). Forum Tarbiyah Vol. 7, No. 2.

Murunga, Grace. 2019. Impact of an Educated Person in the Society. Conference: Leadership Empowerment.

 

 


Post a Comment

0 Comments